Berita Popular - Film adaptasi novel karya Buya Hamka yang berjudul 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck' akan tayang 19 Desember 2013 mendatang. Namun di balik proses produksi film ini, Produser dan sutradara Sunil Soraya kesulitan mendapatkan desain kapal Van Der Wijck.
"Cari desain kapal juga tidak mudah. Kami mencari dan minta blue print kapal dari Belanda dan kami bangun di sini. Selama setahun membangunnya sulitnya story telling," ujar Sunil Soraya kepada wartawan di kantor Soraya Films Jl. KH. Wahid Hasyim Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2013).
Kapal Van Der Wijck sendiri tenggelam di lautan nusantara pada sekitar tahun 1930an. Butuh waktu 2,5 tahun untuk menyelesaikan proses pencarian desain kapal sampai ke negeri kincir angin, Belanda.
Kesulitan tak berhenti di situ, mendesain ulang barang-barang kembali ke era 30an tidaklah mudah. Itulah yang menyebabkan 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck' menghabiskan waktu syuting selama lima tahun.
"Membuat setting 1930an itu di Sumetera, Makassar dan lain-lain, barang-barangnya itu sulit sekali seperti mobil," tandasnya.
Film yang diperankan oleh Reza Rahardian (Aziz), Herjunot Ali (Zainuddin) dan Pevita Pearce (Hayati) berlatar belakangan tahun 1930an. Berkisah tentang kasih tak sampai antara Zainuddin, laki-laki berayah Minang beribu Bugis, dan Hayati, perempuan yang murni keturunan Minang.